Harian Cakrawala,
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memainkan peran strategis dalam mendukung keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Melalui pendekatan komunikasi publik yang inklusif, Diskominfo memastikan informasi tentang program ini dapat dipahami seluruh lapisan masyarakat hingga pelosok desa.
Kepala Diskominfo Kabupaten Lumajang, Mustaqim, menjelaskan bahwa pihaknya mengedepankan sosialisasi dengan pendekatan multi-kanal. “Informasi MBG kami sebarkan melalui media massa lokal, akun resmi pemerintah daerah, jaringan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di desa, serta dukungan TNI Babinsa melalui Penerangan Kodim 0821. Portal resmi Kabupaten Lumajang juga digunakan untuk menyampaikan informasi secara terstruktur,” ujar Mustaqim, saat ditemui di Pendopo Lumajang, Selasa (16/9/2025).
Ia menerangkan, selain itu, tim Diskominfo aktif mendukung kegiatan sosialisasi di balai desa, sekolah, hingga posyandu. “Kami ingin informasi tentang MBG tidak hanya menjadi berita, tetapi pengalaman yang membangun kesadaran masyarakat,” ungkap Mustaqim.
Untuk memperkuat layanan informasi, Diskominfo menghadirkan sejumlah kanal digital seperti Portal Resmi Kabupaten Lumajang, InfoPublik Lumajang, LPPL Radio Suara Lumajang, hingga ChatBot AI Sambat Bunda. Kehadiran teknologi ini mempermudah masyarakat mengakses informasi dengan cepat, transparan, dan interaktif.
Mustaqim juga mengungkapkan, Diskominfo juga menggandeng media lokal dan KIM sebagai mitra strategis dalam menyebarkan informasi dan memfasilitasi dialog publik. Pendekatan dua arah ini memungkinkan masyarakat memberi masukan serta memahami manfaat program secara utuh.
Sebagai bentuk keterbukaan informasi, Diskominfo mendukung akses publik terhadap data penerima manfaat dan progres dapur MBG melalui portal SPPG dan website resmi Pemkab. Transparansi ini membuka ruang partisipasi warga sebagai pengawas sekaligus mitra pelaksana program.
Diskominfo juga terlibat dalam edukasi gizi seimbang bagi anak-anak dan ibu hamil melalui kampanye digital maupun penyuluhan di sekolah dan posyandu. Informasi disajikan dengan bahasa sederhana dan ilustrasi menarik agar mudah dipahami.
Selain itu, peran perempuan sebagai tenaga MBG diangkat sebagai ikon pemberdayaan. Cerita mereka disebarluaskan melalui media sosial, liputan lokal, dan portal resmi Pemkab, sehingga inspirasi ini bisa dirasakan lebih luas.
Hasil pemantauan menunjukkan respons masyarakat sangat positif. Anak-anak menikmati menu bergizi, orang tua menyambut baik program, dan masukan terkait distribusi segera ditindaklanjuti pelaksana. “Kominfo mendukung penuh penyampaian informasi, sementara eksekusi tetap dilakukan dinas teknis terkait,” tambah Mustaqim.
Strategi komunikasi publik yang dibangun Diskominfo Lumajang dinilai sebagai praktik baik yang bisa direplikasi daerah lain. Dengan memadukan multi-kanal, kolaborasi desa, posyandu, sekolah, dan pemanfaatan teknologi digital, model ini memperlihatkan bagaimana komunikasi publik dapat menjadi penguat kebijakan strategis pemerintah.
Ke depan, Diskominfo menargetkan semua warga Lumajang benar-benar memahami, mendukung, dan merasakan manfaat MBG. Konten interaktif, storytelling tenaga MBG dalam bentuk video, serta panduan publikasi informasi di media sosial menjadi bagian dari strategi komunikasi selanjutnya.
“Kominfo akan terus hadir sebagai pendukung utama komunikasi program, agar pesan pemerintah tidak hanya sampai, tetapi juga menggerakkan partisipasi masyarakat,” tegas Mustaqim.