Kominfo Jatim Dorong Kolaborasi Informasi Publik Lewat Sekolah Rakyat di Surabaya

Harian Cakrawala— Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Jawa Timur, Putut Darmawan, menegaskan bahwa literasi digital merupakan fondasi penting bagi masyarakat agar mampu mengelola informasi secara kritis dan mandiri. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat membuka kegiatan Indonesia.go.id Menyapa Surabaya bertema “Sekolah Rakyat: Belajar, Bergerak, Berdaya”, yang digelar secara hybrid dari Surabaya, Kamis (7/8/2025).

Menurut Putut, di tengah arus informasi yang deras dan sering kali tidak terverifikasi, masyarakat perlu didorong untuk tidak hanya menjadi pengguna informasi, tetapi juga pemeriksa dan penyebar informasi yang akurat.

“Literasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Jika masyarakat memiliki kemampuan menyaring informasi, maka mereka akan lebih berdaya dalam menghadapi disrupsi digital,” tegasnya.

Acara yang diinisiasi oleh pengelola portal indonesia.go.id ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari komunitas literasi, tenaga pendidik, pelajar, tokoh masyarakat, hingga perwakilan instansi pemerintah pusat dan daerah. Kegiatan ini bertujuan mendorong pemanfaatan kanal resmi pemerintah dalam mendiseminasikan program prioritas nasional secara dekat dan adaptif.

Putut menyebutkan bahwa konsep Sekolah Rakyat adalah ruang alternatif yang sangat relevan untuk menghubungkan pesan kebijakan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. “Kita perlu memperkuat pendekatan akar rumput, di mana masyarakat tidak hanya disuguhi informasi, tetapi diajak berdiskusi dan bergerak bersama,” katanya.

Dalam sesi diskusi, Putut juga menyampaikan bahwa Dinas Kominfo Jawa Timur siap berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan pengelola kanal digital seperti indonesia.go.id, Indonesia Baik, dan infopublik.id untuk memperluas jangkauan pesan kebijakan hingga ke tingkat desa.

“Kami punya jaringan komunikasi publik sampai ke tingkat kelurahan dan komunitas. Kalau kita bisa sinergikan dengan konten terverifikasi dan pendekatan partisipatif, maka misi membangun masyarakat informatif bisa lebih cepat tercapai,” ujarnya.

Selain berbagi praktik baik daerah, forum ini juga memetakan tantangan utama komunikasi publik digital, seperti maraknya hoaks, rendahnya partisipasi warga dalam kanal resmi, hingga kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat kebijakan pemerintah.

Melalui kegiatan ini, peserta diajak mengenali kanal resmi pemerintah, mengakses layanan digital, serta memahami narasi kebijakan seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG), pembinaan olahraga pendidikan, hingga transformasi digital sektor publik.

sumber

Pos terkait