Harian Cakrawala – Pertamina melalui PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menyatakan, dampak positif pengembangan Pilot Plant Green Hydrogen (hidrogen hijau) di Ulubelu, KabupatenTanggamus, Provinsi Lampung, dapat menyerap ratusan pekerja.
“Proyek ini tidak hanya menjadi terobosan energi bersih berbasis panas bumi, tetapi juga memberikan dampak positif pada penciptaan lapangan kerja, peluang investasi, serta penurunan emisi karbon,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, melalui keterangan resmi, Jumat (12/9/2025).
Fadjar mengatakan, Pertamina akan terus memperkuat komitmen transisi energi dengan mengembangkan Pilot Plant Green Hydrogen di Ulubelu, Lampung. “Pilot Plant ini merupakan wujud bagaimana energi bersih membuka peluang baru. Selain mendukung target Net Zero Emission 2060, proyek ini juga menghadirkan multiplier effect berupa penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” ujar Fadjar.
Menurutnya, selama masa pembangunan, proyek ini menyerap tenaga kerja hingga ratusan orang. “Keterlibatan tenaga kerja lokal menjadi bagian dari strategi Pertamina untuk memberikan dampak langsung bagi masyarakat sekitar wilayah operasi,” kata Fadjar.
Selain itu, Green Hydrogen Ulubelu menjadi langkah penting dalam dekarbonisasi sektor energi nasional. Jika dibandingkan dengan produksi green hydrogen berbasis Steam Methane Reforming (SMR) yang menghasilkan emisi 12-14 kg CO₂ per kg H₂, maka hidrogen hijau berbasis pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) hanya menghasilkan sekitar 2 kg CO₂ per kg H₂. “Pertamina tidak hanya fokus pada penyediaan energi bersih, tetapi juga memastikan setiap langkah transisi energi berdampak pada masyarakat, membuka lapangan kerja baru, dan mengurangi emisi karbon. Green Hydrogen Ulubelu adalah tonggak penting menuju Indonesia hijau dan berkelanjutan,” ujar Fadjar.
Dari aspek Investasi, total belanja modal (CAPEX) untuk pembangunan Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu mencapai USD3 juta (setara Rp49,2 triliun dengan kurs rupiah atas US dolar Rp16.416).
Investasi itu diarahkan untuk pengadaan teknologi electrolyzer berbasis Anion Exchange Membrane (AEM), pembangunan infrastruktur pendukung, serta kolaborasi dengan berbagai vendor teknologi energi hijau. “Peletakan batu pertama Pilot Plant Green Hydrogen pada 9 September 2025 di Ulubelu Lampung. Lebih dari sekadar proyek energi, Green Hydrogen Ulubelu menghadirkan peluang kerja, meningkatkan keterampilan masyarakat, dan membuka jalan bagi ekosistem ekonomi baru yang ramah lingkungan. Pertamina optimistis, keberhasilan transisi energi dapat tercapai dengan melibatkan masyarakat sebagai bagian dari perubahan,” kata Fadjar.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi menekankan Pilot Project Green Hydrogen ini merupakan langkah strategis PGE menuju beyond electricity. “Proyek ini menjadi bagian penting dari upaya PGE membangun ekosistem green hydrogen secara end-to-end, mulai dari produksi, distribusi, hingga pemanfaatannya untuk mendukung transisi menuju industri rendah karbon,” katanya.
Adapun peta jalan pengembangan PGE juga mencakup hilirisasi green ammonia dan green methanol sebagai solusi energi masa depan.